Label

Sabtu, 02 April 2011

Monas ikut berguncang saat dzikir di lantunkan,,,,


Monas Berguncang dengan Lafdhul Jalalah


ImageRabu Malam, 19 maret 2008 Pelataran Tugu Monumen Nasional terlihat berbeda, terlihat Panggung megah sedang ditegakkan, sekilas orang akan menyangka ini adalah panggung Konser, tentunya besok pasti ada acara rocker atau artis terkenal yg akan manggung di monas, namun ada hal yang ganjil, karena panggung itu dipenuhi puluhan pemuda berpeci putih yang hilir mudik disana, bahkan diatas panggung terlihat beberapa personil mengaji dan berdoa, larut malam tibalah Pimpinan Majelis Rasulullah saw Hb Munzir almusawa bersama dua orang tamu dari Malaysia yang melihat lihat keadaan panggung, jamaah dikumpulkan, lalu doa bersama dipanjatkan.., lalu aktifitas dilanjutkan dan Hb Munzir meninggalkan lokasi.
Subuh Kamis, 12 Rabiul awal 1429H bertepatan dengan 20 Maret 2008, Pelataran Tugu Monumen Nasional mulai didatangi pengunjung, maka mulai pk 07.00wib terlihat ratusan pemuda berkendaraan motor memasuki Monas dari seluruh Penjuru, pk 08.00wib terlihat Hb Salim Alattas tiba di lokasi, disusul pk 08.45wib Hb Munzir tiba di lokasi, jamaah sudah penuh, berkisar 80.000 muslimin muslimah, pembacaan Tahlil dipimpin Hb salim bin Umar alattas, dilanjutkan pembacaan Maulid Adhiya Ullami yang fatihah pembuka dibaca oleh Alhabib Umar bin Muhammad Maulakhela, beliau yang sudah sepuh dan berkursi roda masih menyempatkan diri untuk hadir di acara tersebut.
ImageRibuan Jamaah terus berdatangan dari beberapa penjuru Jakarta, dan Jakarta pusat pagi itu dipenuhi ribuan motor pemuda berpeci putih menuju Monas, kini hadirin sudah berkisar 100.000 orang, lantunan Qasidah Assalamualaika dilantunkan, diikuti 100.000 lidah muslimin yang bersalam pada Nabi saw, tak lama kemudian seluruh Jamaah berdiri dan melantunkan Qiyam, inilah pembacaan Maulid Dhiya’ullami terbesar di dunia, Maulid karangan Guru Mulia Al Allamah Alhabib Umar bin Hafidh ini yang kini digandrungi pemuda di barat dan timur.
Acara diteruskan sambutan dari beberapa perwakilan partai, sebagaimana seluruh partai diundang, namun rupanya hanya dua partai saja yang hadir, maka tampak jelas bahwa sebagian besar partai politik itu kurang perduli dengan kemaslahatan ummat khususnya pemuda, mereka hanya ingin kepemimpinan dan tidak lebih dari itu, mereka hanya mau datang bahkan mengemis jika sedang membutuhkan dukungan saja demi bisa berkuasa, diluar itu mereka bagaikan batu yang tak bisa diajak bicara apalagi kunjung ke acara pemuda padahal telah dikabarkan akan dihadiri 100.000 muslimin muslimat dan partai diundang untuk turut mendukung pembenahan mental muda mudi ibukota.
ImageSambutan mewakili Majelis Rasulullah saw disampaikan oleh KH Shodri, lalu sambutan dari MUI oleh KH Makruf Amin, diteruskan sambutan dari Perwakilaln DPP Partai Golkar oleh KH Asraf Ali, lalu sambutan dari ketua DPP Partai PKNU KH Idham kholid, dan kedua partai ini tampak optimis dan mendukung penuh Majelis Rasulullah saw. Dan memang PKNU sangat mendukung, ketika surat undangan mereka terima maka mereka langsung menghubungi kami dan terjun langsung dalam pengadaan dan perijinan Monas yang agak tersendat, berkat dukungan penuh ketua DPD PKNU DKI Jakarta Ustaz Makmun Soleh maka perijinan selesai, dan beliau terus melakukan Inspeksi setiap malam hingga larut malam di Monas saat pemasangan panggung berlangsung.
Cuaca mulai panas, acara inti dimulai yaitu ceramah tunggal oleh Hb Munzir Almusawa, dan Subhanallah.., panas yang mulai terik dan membuat ratusan orang mulai menghindar ke pepohonan diujung taman, tiba tiba cuaca berubah menjadi mendung dan berawan, angin sejuk yang aneh bertiup kencang menenangkan hadirin dan mereka yang mundur ke taman taman mulai kembali ke shaf, dan payung ibu ibu yang terbuka mulai turun dan ditutup karena suasana yang demikian sejuk tanpa hujan, ceramah Hb Munzir seputar kelahiran, perjuangan, tuntunan, dan kemangkatan Nabi saw, juga diselingi bagaimana cintanya para sahabat kepada Rasulullah saw, diakhiri doa untuk muslimin muslimat, Ceramah berlanjut dengan Dzikir Jalaalah Bersama, yaitu mengucap Yaa Allah, Yaa Allah.., sebanyak 300X, maka area yang dipenuhi sekitar 150.000 hadirin itu bergemuruh dengan Nama Allah swt, merupakan hal yang sangat dahsyat dan mengguncang jiwa, dan suasana semakin sejuk, hadirin larut dalam ledzatnya menyebut nama Allah.., Sebagian hadirin mulai histeris, karena ketika mereka melihat kelangit dan terlihatlah Lafadh nama Allah muncul dengan jelasnya di awan, lafadh itu terus tampil dengan jelas mengiringi dzikir, dan baru sirna setelah dzikir selesai…
Maha Suci Allah swt Yang Maha Menyambut hamba hamba Nya yang mengingat dan menyebut Nama Nya swt.. sebagaimana firman Nya swt dalam hadits Qudsiy kepada mereka mereka yang berdzikir dalam kumpulan dzikir : “Kujadikan kalian saksi wahai para malaikat Ku, sungguh aku telah mengampuni dosa mereka”, maka berkata para malaikat : wahai ALLah, sungguh diantara mereka ada yg tidak ikhlas niatnya, mereka bukan ingin berdzikir,hanya hadir saja, maka Allah swt menjawab : “Mereka (orang yang berdzikir) adalah kelompok yang tak akan kucelakakan orang yang duduk bersama mereka” (Shahih Bukhari) . Acara ini diliput oleh seluruh stasion TV, semoga acara ini membuat Terbitnya Matahari Rahmat Nya swt dalam jiwa muslimin muslimat hingga semakin cinta dan mengidolakan Rasulullah saw, amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar